Halo para Jobis, bagaimana Lamarannya sudah di Update belum?
hari ini kita Intermezzo (atau bahasa lainnya OOT) tapi out of topic nya gak terlalu jauh kok.
ok lets begin, seperti yang banyak jobis sudah ketahui bahwa pada era sekarang ini dimana populasi Fresh Graduate lebih banyak daripada kuota bangku kosong pekerjaan, tidak sedikit pula para jobis yang putus asa. susahnya mencari pekerjaan, banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemauan jobis bahkan sampai banyaknya penipuan-penipuan mengatasnamakan lowongan pekerjaan.
lalu harus seperti apa kedepannya? pasrah atau terus berusaha, dua jawaban yang berbeda namun maknanya hampir sama. bila dia kata itu dijadikan satu kalimat maka akan bermakna "pasrah dan terus berusaha".
lalu jawaban apalagi yang jadi opsi selain jawaban diatas, Pengusaha / Wiraswasta / Wirausaha atau apapun kata-kata lainnya. mengapa tidak berwiraswasta? mengapa tidak mengembangkan usaha orangtua? mengapa melihat jauh kedepan yang belum pasti jika disamping Jobis ada sebuah kesempatan yang bisa terlihat menjanjikan?
mungkin bagi tipe mental pekerja adalah takut akan hal-hal yang belum tentu akan terjadi, banyak prediksi-prediksi di pemikirannya yang hanya akan menghalangi kesuksesan itu sendiri. contoh kecil ya seperti modal, usaha apa, penerimaan pasar seperti apa, bahkan sampai jika merugi seperti apa? wow!! ini adalah indonesia dengan 250juta lebih jiwa bayangkan saya tulis lengkap nominalnya 250.000.000 jiwa.
lalu apa yang jobis takutkan dengan prediksi kerugian?
semua usaha kuncinya hanya satu untuk menjadi sukses. dari ilmu basic yang penulis pelajari dari bangku perkuliahan. kuncinya adalah pengenalan Produk bukan terkenalnya produk. buatlah calon-calon customer mengenal produk walau hanya ingat nama, mau tau contohnya (ini contoh skala besar) iklan Rokok!! pernahkan para jobis melihat iklan rokok era ini memperlihatkan orang yang sedang merokok? pasti tidak. selain terbentur oleh ketentuan periklanan nyatanya juga dengan hanya menyebutkan atau memperlihatkan Merk rokok saja, para calon-calon customer sudah tahu bahwa itu adalah rokok. dalam skala kecil para pengusaha berusaha untuk membenamkan dalam alam bawah sadar pelanggannya tentang Merk atau produk yang dijual.
jadi itulah beberapa pilihan jobis untuk sebagai alternatif yang bahkan bisa lebih sukses dari seorang pekerja dengan gaji bulanan. ini adalah artikel kontra dari artikel-artikel sebelumnya tentang mencari pekerjaan. tapi disini jobis diberi pilihan untuk menciptakan pekerjaan dan lapangan pekerjaan bagi jobis-jobis yang lain.
and its craps article, jadi jobis bisa baca-baca artikel ini sambil update CV dan Lamarannya.
gimana? masih mau baca artikel selanjutnya? ditunggu ya.
hari ini kita Intermezzo (atau bahasa lainnya OOT) tapi out of topic nya gak terlalu jauh kok.
ok lets begin, seperti yang banyak jobis sudah ketahui bahwa pada era sekarang ini dimana populasi Fresh Graduate lebih banyak daripada kuota bangku kosong pekerjaan, tidak sedikit pula para jobis yang putus asa. susahnya mencari pekerjaan, banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemauan jobis bahkan sampai banyaknya penipuan-penipuan mengatasnamakan lowongan pekerjaan.
lalu harus seperti apa kedepannya? pasrah atau terus berusaha, dua jawaban yang berbeda namun maknanya hampir sama. bila dia kata itu dijadikan satu kalimat maka akan bermakna "pasrah dan terus berusaha".
lalu jawaban apalagi yang jadi opsi selain jawaban diatas, Pengusaha / Wiraswasta / Wirausaha atau apapun kata-kata lainnya. mengapa tidak berwiraswasta? mengapa tidak mengembangkan usaha orangtua? mengapa melihat jauh kedepan yang belum pasti jika disamping Jobis ada sebuah kesempatan yang bisa terlihat menjanjikan?
mungkin bagi tipe mental pekerja adalah takut akan hal-hal yang belum tentu akan terjadi, banyak prediksi-prediksi di pemikirannya yang hanya akan menghalangi kesuksesan itu sendiri. contoh kecil ya seperti modal, usaha apa, penerimaan pasar seperti apa, bahkan sampai jika merugi seperti apa? wow!! ini adalah indonesia dengan 250juta lebih jiwa bayangkan saya tulis lengkap nominalnya 250.000.000 jiwa.
lalu apa yang jobis takutkan dengan prediksi kerugian?
semua usaha kuncinya hanya satu untuk menjadi sukses. dari ilmu basic yang penulis pelajari dari bangku perkuliahan. kuncinya adalah pengenalan Produk bukan terkenalnya produk. buatlah calon-calon customer mengenal produk walau hanya ingat nama, mau tau contohnya (ini contoh skala besar) iklan Rokok!! pernahkan para jobis melihat iklan rokok era ini memperlihatkan orang yang sedang merokok? pasti tidak. selain terbentur oleh ketentuan periklanan nyatanya juga dengan hanya menyebutkan atau memperlihatkan Merk rokok saja, para calon-calon customer sudah tahu bahwa itu adalah rokok. dalam skala kecil para pengusaha berusaha untuk membenamkan dalam alam bawah sadar pelanggannya tentang Merk atau produk yang dijual.
jadi itulah beberapa pilihan jobis untuk sebagai alternatif yang bahkan bisa lebih sukses dari seorang pekerja dengan gaji bulanan. ini adalah artikel kontra dari artikel-artikel sebelumnya tentang mencari pekerjaan. tapi disini jobis diberi pilihan untuk menciptakan pekerjaan dan lapangan pekerjaan bagi jobis-jobis yang lain.
and its craps article, jadi jobis bisa baca-baca artikel ini sambil update CV dan Lamarannya.
gimana? masih mau baca artikel selanjutnya? ditunggu ya.
Komentar
Posting Komentar
mau komentar, share, berbagi, dan lainnya? silahkan,,, setelah komen tolong diisi Rp.2000 di kotak amal ya...