Langsung ke konten utama

Cara elegan menghadapi sang Monster!!!



Selamat hari sabtu para Jobis, gimana hari ini? sudah berapa Lowongan pekerjaan yang Jobis Apply? apa? belum..??
ok, hari ini kita akan sedikit membahas cara-cara elegan menghadapi sang monster yang kemarin kita ceritakan.
perlu saya tekankan disini saya bukanlah seorang yang bergerak dalam bidang Human Research atau apapun yang mendekati bidang itu. saya hanya seorang pekerja swasta biasa yang mencoba membagikan pengalaman-pengalaman selama masa pencarian cinta (ngawur lagi nih), pekerjaan maksudnya.
ok pertama-tama belum terakhir-akhir kita harus mengenal sedikit kalo tidak banyak tentang profil Perusahaan yang telah memanggil kita untuk wawancara. google, ya carilah digoogle baik melalui kata kunci nama perusahaan maupun no telp dan alamat perusahaan. dari sini kita bisa mengantisipasi (agak susah ngetik ejaan antisipasi lho) bergerak dalam bidang apa perusahaan tersebut dan bisa membuat persiapan untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan di tikam ke dada Jobis, ups..
setelah mencari informasi tentang perusahaan tersebut barulah Jobis bisa putuskan mau maju atau ditinggal.
ok, ceritanya kita sudah sampai diruangan penyiksaan nih. disana kita melihat ada mahluk ganteng atau cantik yang akan menemani kita selama kira-kira beberapa menit saja, karena mungkin jumlah pesaing kita juga banyak, waktu mereka juga sempit maka kita gunakan waktu yang diberikan mereka sebaik-baiknya.

masuk dengan tenang, tebar senyum ucapkan salam selamat pagi, siang, sore atau lainnya. disini jobis akan merasa sedikit gugup (tidak apa-apa ini manusiawi). hampiri dan jabatkan tangan Jobis dengan sedikit erat menandakan tingkat kepercayaan diri jobis yang besar.
mintalah ijin untuk duduk ditempat yang telah disediakan. duduklah dengan posisi yang rileks, badan agak ditegakan dan bahu agak kebelakang. jangan duduk seperti pesakitan yang sedang menghadap sang hakim untuk putusan hukuman. tancapkan ke sanubari Jobis yang paling dalam bahwa Pewawancara juga manusia, tapi dia punya wewenang menentukan siapa kandidat yang akan diloloskan pada babak ini.
sedikit improvisasi untuk pembuka wawancara, katakan tentang situasi di ruangan tersebut atau bisa juga menanyakan nama sang pewawancara tersebut dan perlihatkan betapa beruntungnya anda bisa dipanggil untuk wawancara di perusahaan tersebut.
biarkan pertanyaan mengalir dari pewawancara dan jawablah dengan jujur tidak dibuat-buat dan hindari jawaban bersayap atau ambigu.
ada satu atau dua pertanyaan yang agak sulit dan menjebak untuk dijawab, contoh "anda mau gaji berapa?" atau "apa motivasi anda melamar bekerja disini?" ini ibarat calon mertua bertanya "kamu punya apa mau melamar anak saya". jawab saja sejujurnya (namun anda harus melihat lagi ke google untuk kisaran gaji jabatan yang terkait sebelumnya) dengan jawaban Jobis berarti jobis telah mempunyai nilai jual. untuk motivasi mah ngeles-ngeles dikit juga boleh, katakan lah untuk ekonomi keluarga dan menjadi warga negara yang baik dengan bekerja dan membayar pajak nantinya :p. oh ya, selama wawancara usahakan untuk menatap mata pewawancara, jika jobis tidak sanggup akan siksaan dimata, maka jobis bisa menantap titik diantara kening dan mata pewawancara dan tidak langsung menantap matanya.
ok, sampai disini mudah-mudahan sharing saya bisa bermanfaat untuk para jobis yang sedang atau akan melakukan tes wawancara diperusahaan idaman jobis.
untuk lainnya tetaplah menjaga penampilan jobis dengan memakai pakaian yang sopan dan wangi (tapi ya jangan over juga, nanti pewawancara menilainya para jobis cuma dandan aja gak kerja).
jadi gimana? sudah di seterika belum kemeja dan blazer nya? jangan lupa sepatu kerjanya di semir dulu ya biar mengkilap.
kalau ada saran-saran bisa comment dibawah ya...
see u when next article out...
semangat para Jobis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalkan siapa Anda kepada…

Halo Halo para Jobis / Jobseekers, bagaimana kabarnya hari ini? sudahkan mendapat telepon untuk interview hari ini?? Tak banyak yang di ketahui oleh pelamar baru atau awam, bagaimana cara Staff Recruitment memilah-milah Surat lamaran yang datang ke mereka. Ada yang diseleksi ketat mulai dari surat lamaran sampai dengan pemanggilan interview, namun karena banyaknya Surat lamaran yang membanjiri meja para Recruiter maka tak sedikit pula dari mereka yang hanya memeriksa Surat lamaran para pelamar dengan hanya melihat sedikit sekali. Yang dimaksud sedikit disini adalah, mereka hanya memilah berdasarkan pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan pelamar. Disinilah para pelamar ditantang untuk membuat Surat lamaran yang bisa membedakan dan menjadi daya jual pertama kali. Haruslah diingat bahwa Surat lamaran adalah langkah anda dalam “menjual” diri dan skill anda kepada perusahaan. Jadi dibutuhkan keterampilan dalam mengemas dan menyajikan lamaran anda sebaik dan se informatif mungkin

Tips mencari lowongan pekerjaan

Halo para Jobis / Jobseekers. bagaimana research pekerjaan anda hari ini? Pasti para jobis sudah mengetahui pada artikel sebelumnya, bahwa hal penting pertama dalam mencari pekerjaan adalah mencari pekerjaan itu sendiri. Yang dimaksud penulis disini adalah anda harus mengerti dan mengetahui sedikitnya tentang teknologi yang berkembang pada masa sekarang maupun kedepan nantinya. banyak para jobis yang awam masih menggunakan cara konvensional (kasarnya sih cara jadul..) dalam mencari pekerjaan. tentu para jobis yang lahir di era 80-90 pernah merasakan mencari pekerjaan dengan cara membeli dan membuka koran-koran edisi cetak. Masih ingatkan perjuangan membuat Surat Lamaran dan mengirimkannya langsung maupun via POS? pada masa sekarang hal tersebut sudah digantikan menjadi lebih mudah, bahkan anda bisa mengirimkan Surat Lamaran dari rumah sambil makan cemilan atau menjelang tidur malam. Teknologi sekarang ini memang membuat segalanya serba mudah, namun belum tentu mudah pula untuk mend

Bertemu dengan "KEKASIH"

halo para Jobseekers, apakabar semua? tentunya kalian akan bertanya-tanya kenapa Judul kali ini kok bertemu dengan kekasih tapi memakai tanda kutip? Kekasih dalam tanda kutip kali ini adalah bukan kekasih sebenarnya melainkan Pewawancara yang akan mewawancarai dalam hal "jual diri" kita dihadapan delegasi (halah) atau seseorang yang mewakilil perusahaan tempat kita melamar pekerjaan. bagi sebagian banyak orang Pewawancara adalah seorang Monster yang mau tidak mau harus kita hadapi dalam keadaan siap ataupun tidak. yah itulah konsekuensi dalam mencari pekerjaan, sangat jarang sekali kita temui realita dimana Perusahaan tidak membutuhkan sesi wawancara kepada calon karyawan barunya. ok back to Monster, eh Pewawancara tadi. mungkin disini ada beberapa Jobis yang sudah beberapakali wawancara diberbagai perusahaan tempat Jobis melamar pekerjaan. gimana? serem gak Pewawancaranya? satu hal yang selalu menghantui kita adalah ketakutan dan kegugupan dalam menghadapi sesi ini